Arab Saudi Mengakui Kebenaran Tewasnya Jamal Khashoggi - CNNIndonesia | SitusInfoPedia | SitusBolaPedia

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Arab Saudi Mengakui Kebenaran Tewasnya Jamal Khashoggi

Share This
Arab Saudi Mengakui Kebenaran Tewasnya Jamal Khashoggi

CNNIndonesia, Istanbul - Setelah selama dua pekan berbohong mengenai Jamal Khashoggi, pemerintah Arab Saudi akhirnya mengakui bahwa jurnalis kawakan tersebut tewas dalam perkelahian di gedung Konsulat Saudi di Istanbul, Turki. Sejumlah anggota parlemen Amerika Serikat meragukan pernyataan otoritas Saudi tersebut.

Senator Lindsey Graham dari partai Republik meragukan kredibilitas otoritas Saudi, yang selama dua pekan ini bersikeras bahwa Khashoggi telah meninggalkan Konsulat Arab Saudi pada 2 Oktober lalu.

situs qq uang asli terbaik dan terpercaya

SITUS JUDI QQ TERBAIK

Sejak menghilangnya Khashoggi usai mendatangi gedung Konsulat Saudi di Istanbul, otoritas Saudi mengatakan bahwa jurnalis kawakan itu telah meninggalkan gedung Konsulat pada tanggal 2 Oktober 2018.

Bahkan ketika para pejabat Turki mulai terang-terangan menyatakan keyakinan mereka bhawa Khashoggi tewas di dalam gedung Konsulat, tapi Otoritas Saudi tetap tidak mau mengakui hal tersebut.

Politikus Partai Republik lainnya, Eric Swalwell bahkan mempertanyakan dimana jasa Khashoggi jika benar bahwa dirinya tewas dalam sebuah perkelahian didalam gedung Konsulat.

"Dimana jasadnya? tulis Swalwell pada postingan akun Twitter pribadinya seperti yang dikutip oleh SitusInfoPedia dilansir dari kantor berita AFP, Sabtu 20 Oktober 2018.

"Keluar Khashoggi berhak untuk segera mendapatkan jenazahnya saat mereka mencari penyelesaian," tulisnya.

Senator Bob Menendez dari partai Demokrat mengatakan, bahwa pemerintah Amerika Serika harus mengupayakan sanksi-sanksi terhadap warga Saudi yang telah terlibat dalam insiden kematian Khashoggi sesuai dengan hukum Amerika, UU Global Magnitsky.

"UU Global Magnitsky tidak memberikan pengecualian untuk hal kecelakaan. Bahkan jika Khashoggi memang meninggal karena perkelahian, itu bukan alasan untuk insiden pembunuhannya," tulis Menendez lewat Twitter. Ini jauh dari selesai dan kita perlu mempertahankan tekanan Internasional," imbuhnya.

Sebelumnya para pejabat-pejabat Turki telah mengatakan mereka mempunyai bukti Khashoggi disiksa, dibunuh dan jasadnya dimutilasi di dalam gedung Konsulat Saudi.

Kepolisian Truki bahkan tengah melakukan pencarian di kawasan hutan di daerah Istanbul dan sebuah kota dekat Laut Marmara untuk mencari jasad jurnails pengkritik kebijakan pemerintahan Saudi tersebut.

Trump akan Telepon Putra Mahkota Saudi



Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut bahwa apa yang telah terjadi pada jurnalis Saudi tersebut tak bisa diterima. Meski begitu, Trump menegaskan bahwa Saudi merupakan sekutu yang hebat.

"Saya pikir ini langkah pertama yang baik, ini langkah besar. Banyak orang, banyak orang yang terlibat, dan saya pikir ini langkah pertama yang hebat," ujar Trump kepada para wartawan seperti dilansir kantor berita Reuters, Sabtu (20/10/2018).

"Arab Saudi telah menjadi sekutu yang hebat. Apa yang terjadi tak bisa diterima," imbuhnya seraya mengatakan bahwa dirinya akan menelepon Putra Mahkota Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman.

Trump juga menekankan pentingnya Saudi dalam menghadapi rival regional Iran dan pentingnya lapangan kerja Amerika dari penjualan senjata AS secara besar-besaran ke Saudi.

Trump mengatakan bahwa dirinya akan bekerja sama dengan Kongres untuk membahas langkah-langkah selanjutnya.

"Namun saya lebih suka kita tidak menggunakan ganjaran pembatalan pekerjaan senilai US$ 110 miliar, yang berarti 600.000 pekerjaan .... kita membutuhkan mereka sebagai penyeimbang terhadap Iran," tutur Trump.

Sebelumnya, media pemerintah Saudi menyatakan bahwa Raja Salman telah memerintahkan pemecatan dua pejabat senior Saudi terkait tewasnya Khashoggi. Keduanya adalah Saud al-Qahtani, penasihat pengadilan kerajaan yang dipandang sebagai tangan kanan Putra Mahkota Saudi dan wakil kepala intelijen Ahmed Asiri.

Meski mengakui bahwa Khashoggi tewas dalam perkelahian di gedung Konsulat Saudi pada 2 Oktober lalu, namun pemerintah Saudi tidak memberikan bukti-bukti untuk mendukung pernyataannya. Juga belum jelas apakah negara-negara Barat akan puas dengan versi pemerintah Saudi mengenai kematian jurnalis pengkritik pemerintah Saudi itu.

Cek Mobil Konsulat Saudi dengan Zat Kimia



Otoritas Turki menggeledah sebuah mobil van hitam yang diduga sempat membawa wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi, yang diduga dibunuh sejak menghilang pada 2 Oktober lalu. Penggeledahan dilakukan oleh para pakar forensik dengan menggunakan zat kimia.

Sejauh ini otoritas Turki belum mengonfirmasi secara resmi bahwa Khashoggi telah tewas, meskipun dugaan soal hal itu semakin menguat.

Sarana777 | Situs Judi Bola Online Sbobet88 Asia

Sarana777 | Situs Judi Bola Online Sbobet88 Asia

Dikutip CNNIndonesia dari media lokal, Hurriyet Daily News, Jumat (19/10/2018), bahwa mobil van hitam yang digeledah itu diduga sempat membawa jenazah Khashoggi dari gedung Konsulat Saudi di Istanbul menuju ke rumah dinas Konjen Saudi di Istanbul.

Menurut laporan surat kabar lokal Yeni Safak, mobil van hitam yang dicurigai itu ditemukan sedang diparkir di dalam garasi tertutup di kompleks Konsulat Saudi, saat penggeledahan akan dilakukan polisi Turki.

Sumber-sumber pejabat Turki menduga 'tim pembunuh' asal Saudi menggunakan mobil van hitam itu untuk membawa jenazah Khashoggi dari gedung konsulat ke rumah dinas Konjen Saudi, Mohammed al-Otaibi, yang berjarak 200 meter.

Dilaporkan Yeni Safak bahwa mobil van hitam itu meninggalkan dan tiba di rumah dinas Konjen Saudi pada 2 Oktober, sekitar pukul 15.09 waktu setempat, atau dua jam usai Khashoggi masuk ke dalam Konsulat Saudi.

Yeni Safak melaporkan bahwa tim forensik menggeledah dan memeriksa mobil van hitam itu selama tiga jam dengan menggunakan zat-zat kimia khusus, termasuk Luminol, untuk mencari bukti terkait dugaan pembunuhan Khashoggi.

Kepolisian Turki juga menyelidiki sejumlah kendaraan diplomatik lainnya yang diketahui mendatangi sejumlah lokasi di sekitar Istanbul sesaat usai Khashoggi menghilang pada 2 Oktober lalu.

Selain menggeledah mobil van diplomatik ini, Kepolisian Turki telah menggeledah Konsulat Saudi dan rumah dinas Konjen Saudi di Istanbul. Konsulat Saudi digeledah sebanyak dua kali pekan ini, sedangkan rumah dinas Konjen Saudi digeledah selama lebih dari 8 jam pada 17-18 Oktober kemarin.

Dugaan semakin menguat bahwa Khashoggi (60) telah tewas. Laporan berbagai media, yang mengutip sumber-sumber pejabat Turki, menyebut adanya bukti rekaman audio dan video yang menunjukkan Khashoggi diserang, dibunuh dan dimutilasi usai masuk ke Konsulat Saudi.

Otoritas Saudi telah menyangkal tuduhan-tuduhan tersebut dan menjanjikan penyelidikan menyeluruh untuk menjawab pertanyaan yang muncul.

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages